Selasa, 20 November 2012

pembelajaran terpadu di SD


PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
Pembelajaran terpadu merupakan suatu proses pembelajaran dengan memadukan beberapa macam bidang studi ke dalam satu tema. Dengan cara ini dalam setiap pertemuan akan diajarkan beberapa materi pelajaran yang masih saling berkaitan. Pembelajaran terpadu ini memungkinkan siswa secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran terpadu juga memperhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai tingkat perkembangan anak.
Apabila dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak, pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memerhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Empat klasifikasi prinsip dalam pembelajaran terpadu yaitu prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi dan prinsip reaksi.
Pembelajaran terpadu memiliki berbagai ragam model pembelajaran, yaitu model Fragmented (penggalan), Connected (keterhubungan), Nested (sarang), Sequenced (pengurutan), Shared (irisan), Webbed (jaring laba-laba), Threaded (bergalur), Integrated (keterpaduan), Immersed (terbenam) dan yang terahir yaitu Networked (jaringan kerja). Setiap model pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan masing-masing yang berbeda-beda.
Pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
·         Holistik
·         Bermakna
·         Otentik
·         Berpusat pada anak
·         Memberikan pengalaman langsung pada anak
·         Pemisah antara bidang studi tidak begitu jelas
·         Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
·         Bersikap luwes
·         Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak
Pembelajaran terpadu diperlukan dalam proses pembelajaran siswa Sekolah Dasar karena akan membentuk pengalaman secara total dalam pribadi anak, karena bagi anak usia SD berawal dari pola behavioristik ke pola konstruktifistik. Dengan pembelajaran terpadu siswa akan aktif dalam pembelajaran dan menadapatkan pengalaman langsung.
Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema atau topik suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Tema yang dibahas disajikan dalam konteks sains, lingkungan,teknologi dan masyarakat yang  melibatkan aktivitas peserta didik secara berkelompok maupun mandiri. Aktivitas peserta didik ditunjang  oleh media pembelajaran yang memadai, agar peserta didik dapat memahami tema secara komprehensif dan telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Pada sekolah dasar terutama pada kelas rendah ( kelas 1, 2 dan 3 SD) terutama menggunakan model pembelajaran terpadu tematik. Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentang usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan ( berpikir holistik). Sesuai dengan tahap perkemabangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Selain itu dengan pembelajaran yang terpisah muncul permasalahan pada kelas rendah antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan angka putus sekolah. Angka mengulang kelas peserta didik kelas 1 SD jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang lainnya,.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan sekolah sebagian besar peserta didik kelas awal sekolah dasar di Indonesia cukup rendah. Atas pemikiran tersebut dan dalam implementasi standar isi yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua dan tiga lebih sesuai jika dikelola  dalam pembelajaran terpadu melalui  pendekatan pembelajaran tematik.
                                                             Oleh : Pusvita Retnoningsih Kelas 2G

Tidak ada komentar:

Posting Komentar