Selasa, 20 November 2012

merancang pendidikan moral dam budi pekerti


Nama                 : Nur Ellag p
NPM                 : 11.1.01.10.0256
Kelas                 : 2G

Artikel Pendidikan
MERANCANG PENDIDIKAN MORAL DAN BUDI PEKERTI

            Masyarakat di Indonesia menempati posisi strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional sehingga diperlukan adanya pengembangan SDM secara optimal. Pengembangan SDM dapat dilakukan melalui pendidikan mulai dari dalam keluarga hingga lingkungan sekolah dan masyarakat.
            Salah satu SDM yang dimaksud bisa berupa generasi muda sebagai estafet pembaharu yang sifatnya masih potensial, perlu dibina dan dikembangkan secara terarah dan berkelanjutan melalui lembaga pendidikan sekolah. Beberapa fungsi pentingnya pendidikan sekolah antara lain untuk :
1.      perkembangan pribadi dan pembentukan kepribadian
2.      transmisi cultural
3.      integrasi social
4.      inovasi
5.      pra seleksi dan pra alokasi tenaga kerja
Dalam hal ini jelas bahwa tugas pendidikan sekolah adalah untuk mengembangkan segi-segi kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat dikembangkan melalui pendidikan moral. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan sekolah di atas, maka setidaknya terdapat 3 alasan penting yang melandasi pelaksanaan pendidikan moral di sekolah, antara lain :
1.      Perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia yang meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas, seperti : memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan dorongan moral yang kuat untuk bisa bekerja dengan rasa cinta sebagai ciri kematangan hidup manusia.
2.      Sekolah merupakan tempat yang lebih baik dan kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
3.      Pendidikan moral sangat esensial untuk  mengembangkan SDM yang berkualitas dan membangun masyarakat yang bermoral.
Pelaksanaan pendidikan moral ini sangat penting, karena hampir seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia, kini sedang mengalami patologi social yang amat kronis. Bahkan sebagian besar pelajar dan masyarakat kita tercerabut dari peradaban eastenisasi (ketimuran) yang beradab, santun dan beragama. Akan tetapi hal ini kiranya tidak terlalu aneh dalam masyarakat dan lapisan social di Indonesia yang menelan peradaban barat tanpa seleksi yang matang. . Bermacam-macam masalah sosial dan masalah-masalahh moral yang timbul di Indonesia seperti :
1.      meningkatnya pembrontakan remaja atau dekadensi etika/sopan santun pelajar
2.      meningkatnya kertidakjujuran, seperti suka bolos, nyontek, tawuran dari sekolah dan suka mencuri
3.      berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang berwenang
4.      meningkatnya kelompok teman sebaya yang bersifat kejam
5.      munculnya kejahatan yang memiliki sikap fanatik dan penuh kebencian
6.      berbahsa tidak sopan
7.      merosotnya etika kerja
8.      meningkatnya sifat-sifat mementingkan diri sendiri dan kurangnya rasa tanggung jawab sebagai warga negara
9.      timbulnya gelombang perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seksual premature, penyalahgunaan mirasantika/narkoba dan perilaku bunuh diri
10.  timbulnya tidakketahuan sopan santun termasuk mengabaikan pengetahuan sebagai dasar hidup
Dalam upaya untuk meningkatkan kematangan moral dan pembentukann karakter siswa secara optimal, maka penyajian materi pendidikan moral kepada para siswa hendaknya dilaksanakan secara terpadu kepada semua pelajaran dan dengan mengunakan strategi dan model pembelajaran seccara terpadu, yaitu dengan melibatkan semua guru, kepala sekolah ,orang tua murid, tokoh-tokoh masyarakat sekitar. Untuk mengembangkan strategi dan model pembelajaran pendidikan moral dengan menggunakan pendekatan terpadu ,diperlukan adanya analisis kebutuhan  siswa dalam belajar pendidikan moral. Dalam kaitan ini diperlukan adanya serangkaian kegiatan, antara lain :
1.      mengidentifikasikan isu-isu sentral yang bermuatan moral dalam masyarakat untuk dijadikan bahan kajian dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode klarifikasi nilai
2.      mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran pendidikan moral agar tercapai kematangan moral yang komprehensif yaitu kematangan dalam pengetahuan moral perasaan moral,dan tindakan moral
3.      mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah dan kendala-kendala instruksional yang dihadapi oleh para guru di sekolah dan para orang tua murid di tua murid dirumah dalam usaha membina perkembangan moral siswa,serta berupaya memformulasikan alternatif pemecahannya
4.       mengidentifikasi dan mengklarifikasi nilai-nilai moral yang inti dan universal yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam proses pendidikan moral
5.      mengidentifikasi sumber-sumber lain yang relevan dengan kebutuhan belajar pendidikan moral
Dengan memperhatikan kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses aplikasi pendidikan moral tersebut, kaitannya dengan kurikulum yang senantiasa berubah sesuai dengan akselerasi politik dalam negeri. Bagaimanapun negeri ini memerlukan generasi yang cerdas, bijak dan bermoral sehingga bisa menyeimbangkan pembangunan dalam keselarasan keimanan dan kemajuan jaman. Karena nasib bangsa Indonesia ini terletak dan tergantung pada moralitas generasi mudanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar