Nama : Nur Ellag p
NPM : 11.1.01.10.0256
Kelas : 2G
Artikel
Pendidikan
MERANCANG PENDIDIKAN MORAL DAN BUDI
PEKERTI
Masyarakat
di Indonesia menempati posisi strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional
sehingga diperlukan adanya pengembangan SDM secara optimal. Pengembangan SDM
dapat dilakukan melalui pendidikan mulai dari dalam keluarga hingga lingkungan
sekolah dan masyarakat.
Salah satu SDM yang dimaksud bisa
berupa generasi muda sebagai estafet pembaharu yang sifatnya masih potensial,
perlu dibina dan dikembangkan secara terarah dan berkelanjutan melalui lembaga
pendidikan sekolah. Beberapa fungsi pentingnya pendidikan sekolah antara lain
untuk :
1. perkembangan
pribadi dan pembentukan kepribadian
2. transmisi
cultural
3. integrasi
social
4. inovasi
5. pra
seleksi dan pra alokasi tenaga kerja
Dalam
hal ini jelas bahwa tugas pendidikan sekolah adalah untuk mengembangkan
segi-segi kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat dikembangkan melalui
pendidikan moral. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan sekolah di atas, maka
setidaknya terdapat 3 alasan penting yang melandasi pelaksanaan pendidikan
moral di sekolah, antara lain :
1. Perlunya
karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia yang
meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas, seperti :
memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan dorongan
moral yang kuat untuk bisa bekerja dengan rasa cinta sebagai ciri kematangan
hidup manusia.
2. Sekolah
merupakan tempat yang lebih baik dan kondusif untuk melaksanakan proses belajar
mengajar.
3. Pendidikan
moral sangat esensial untuk
mengembangkan SDM yang berkualitas dan membangun masyarakat yang
bermoral.
Pelaksanaan
pendidikan moral ini sangat penting, karena hampir seluruh masyarakat di dunia,
khususnya di Indonesia, kini sedang mengalami patologi social yang amat kronis.
Bahkan sebagian besar pelajar dan masyarakat kita tercerabut dari peradaban
eastenisasi (ketimuran) yang beradab, santun dan beragama. Akan tetapi hal ini
kiranya tidak terlalu aneh dalam masyarakat dan lapisan social di Indonesia
yang menelan peradaban barat tanpa seleksi yang matang. . Bermacam-macam
masalah sosial dan masalah-masalahh moral yang timbul di Indonesia seperti :
1. meningkatnya
pembrontakan remaja atau dekadensi etika/sopan santun pelajar
2. meningkatnya
kertidakjujuran, seperti suka bolos, nyontek, tawuran dari sekolah dan suka
mencuri
3. berkurangnya
rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang berwenang
4. meningkatnya
kelompok teman sebaya yang bersifat kejam
5. munculnya
kejahatan yang memiliki sikap fanatik dan penuh kebencian
6. berbahsa
tidak sopan
7. merosotnya
etika kerja
8. meningkatnya
sifat-sifat mementingkan diri sendiri dan kurangnya rasa tanggung jawab sebagai
warga negara
9. timbulnya
gelombang perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seksual
premature, penyalahgunaan mirasantika/narkoba dan perilaku bunuh diri
10. timbulnya
tidakketahuan sopan santun termasuk mengabaikan pengetahuan sebagai dasar hidup
Dalam
upaya untuk meningkatkan kematangan moral dan pembentukann karakter siswa
secara optimal, maka penyajian materi pendidikan moral kepada para siswa
hendaknya dilaksanakan secara terpadu kepada semua pelajaran dan dengan
mengunakan strategi dan model pembelajaran seccara terpadu, yaitu dengan
melibatkan semua guru, kepala sekolah ,orang tua murid, tokoh-tokoh masyarakat
sekitar. Untuk mengembangkan strategi dan model pembelajaran pendidikan moral
dengan menggunakan pendekatan terpadu ,diperlukan adanya analisis kebutuhan siswa dalam belajar pendidikan moral. Dalam
kaitan ini diperlukan adanya serangkaian kegiatan, antara lain :
1. mengidentifikasikan
isu-isu sentral yang bermuatan moral dalam masyarakat untuk dijadikan bahan
kajian dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode klarifikasi
nilai
2. mengidentifikasi
dan menganalisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran pendidikan moral agar
tercapai kematangan moral yang komprehensif yaitu kematangan dalam pengetahuan
moral perasaan moral,dan tindakan moral
3. mengidentifikasi
dan menganalisis masalah-masalah dan kendala-kendala instruksional yang
dihadapi oleh para guru di sekolah dan para orang tua murid di tua murid
dirumah dalam usaha membina perkembangan moral siswa,serta berupaya
memformulasikan alternatif pemecahannya
4. mengidentifikasi dan mengklarifikasi
nilai-nilai moral yang inti dan universal yang dapat digunakan sebagai bahan
kajian dalam proses pendidikan moral
5. mengidentifikasi
sumber-sumber lain yang relevan dengan kebutuhan belajar pendidikan moral
Dengan
memperhatikan kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses aplikasi pendidikan
moral tersebut, kaitannya dengan kurikulum yang senantiasa berubah sesuai
dengan akselerasi politik dalam negeri. Bagaimanapun negeri ini memerlukan
generasi yang cerdas, bijak dan bermoral sehingga bisa menyeimbangkan
pembangunan dalam keselarasan keimanan dan kemajuan jaman. Karena nasib bangsa
Indonesia ini terletak dan tergantung pada moralitas generasi mudanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar